Artikel ini membahas cara menggunakan fungsi RATE Excel.
Cicilan suatu pinjaman umumnya terdiri dari dua komponen, yaitu pokok dan bunga.
Bagaimana bila kita ingin tahu berapa, ya, besaran bunga sebelum dihitung nominalnya?
Bisa. Pakai fungsi RATE.
Semua screenshot di artikel ini diperoleh melalui file berikut.
File: hasil-fungsi-rate-excel.xlsx.
Apakah Fungsi RATE di Excel Itu?
Fungsi RATE di Excel adalah salah satu fungsi keuangan di Excel untuk menghitung besar bunga dari suatu pinjaman.
RATE membutuhkan tiga komponen utama, yaitu berapa kali cicilan dilakukan, besar pembayaran tiap periode, serta nilai saat ini dari pinjaman atau investasi.
Sintaks Fungsi RATE pada Excel
Sintaks
RATE(nper; pmt; pv; [fv]; [type]; [guess])
Berikut keterangan untuk masing-masing parameter.
- nper adalah jumlah periode pembayaran. nper adalah parameter wajib.
- pmt adalah besarnya pembayaran yang dilakukan setiap periodenya.
pmt dapat berupa nilai angka positif (aliran kas masuk) atau negatif (aliran kas keluar). pmt merupakan parameter wajib. - pv adalah nilai saat ini dari pinjaman atau investasi dan merupakan parameter wajib.
Bila pv bernilai di atas nol, maka fv harus nol atau tidak perlu dituliskan. - fv adalah nilai masa depan dari pinjaman atau investasi.
Parameter ini adalah opsional dan memiliki nilai default nol. Bila fv bernilai di atas nol, maka pv harus nol. - type menentukan kapan pembayaran dilakukan, yaitu akhir periode (nilai 0) atau awal periode (nilai 1). type adalah parameter opsional.
Bila tidak ditentukan, secara default type akan bernilai 0. - guess adalah perkiraan berapa besaran bunga.
Parameter ini adalah opsional dan memiliki nilai default 10% bila tidak dinyatakan.Walau pun parameter opsional, memasukkan perkiraan bunga dapat membantu Excel mendapatkan hasil lebih cepat sebelum iterasi 20 kali tercapai.
Lebih Jauh Mengenai Fungsi RATE di Excel
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan fungsi RATE, yaitu:
- Pastikan penggunaan angka aliran kas yang sesuai, yaitu positif untuk aliran kas masuk dan negatif untuk kas keluar.
- Pastikan nper sesuai dengan jumlah periode pembayaran. Bila lamanya pembayaran adalah lima tahun dan dilakukan setiap bulan, maka nper adalah 5×12=60 periode.
- Hasil fungsi RATE sesuai dengan penggunaan periode nper. Bila bulanan, maka bunga hasil perhitungan RATE juga bulanan.
Bila hasil RATE adalah bulanan, kalikan dengan 12 untuk mendapatkan hasil tahunan. - Fungsi RATE menghitung bunga berdasarkan trial dan error. Bila setelah 20 kali mencoba dan gagal dan tidak mendapatkan nilai bunga, Excel akan menampilkan pesan error #NUM!.
- Untuk membantu fungsi RATE mendapatkan hasil sebelum error #NUM! tampil, kita bisa membantu dengan memberikan perkiraan nilai bunga melalui parameter guess.
- Pastikan semua parameter adalah angka atau referensi terhadap angka. Bila tidak, Excel akan menampilkan pesan error #NAME!.
Cara Menggunakan Fungsi RATE Excel
Bentuk Standar Fungsi RATE
Dalam bentuk standar, kita hanya perlu menyediakan parameter-parameter wajib bagi fungsi RATE.
Perhatikan rumus berikut:
=RATE(10; -600000000; 4000000000)
Rumus di atas dibaca sebagai hitung besar persentase bunga untuk pinjaman:
- Dengan lama cicilan 10 tahun (nper).
- Dengan cicilan sebesar Rp 600,000,000 per tahunnya (pmt).
- Sebesar Rp 4,000,000,000 (pv).

Perhatikan kami menggunakan nilai negatif untuk nilai pmt. Artinya, ada aliran dana keluar, yaitu dari kita ke kreditur.
Sementara itu, nilai pv adalah positif karena ada dana masuk dari kreditur sebagai bentuk pinjaman.
Bila nilai pmt dan pv sama-sama positif atau negatif, Excel akan memberikan pesan error #NUM!.
Menghitung Bunga Secara Bulanan
Untuk menghitung bunga secara periodik, seperti bulanan atau triwulanan, pastikan nilai nper dan pmt sesuai dengan periode yang diinginkan.
Sebagai contoh, Imoen punya cicilan Rp 55,000,000 per bulan dengan lama pembayaran 10 tahun. Berapakah bunga bulanan bila pinjaman adalah sebesar Rp 4,000,000,000?
Berdasarkan cerita di atas, nilai nper adalah 10 (tahun). Untuk memperoleh bunga bulanan, konversi 10 tahun menjadi bulan.
Dengan demikian, parameter-parameter yang kita peroleh adalah:
- nper ⟶ 10×12=120.
- pmt ⟶ -55000000.
- pv ⟶ 4000000000.
Dengan menerapkan parameter-parameter di atas ke rumus, maka kita mendapatkan:
=RATE(10*12; -55000000; 4000000000)

Perhatian: Untuk menghitung besaran bunga secara periodik, pastikan nilai pmt sudah pada periode bersangkutan.
Bila pmt adalah tahunan dan kita ingin hitung bunga bulanan, kita tidak bisa begitu saja membagi pmt dengan 12.
Berbeda dengan nper yang proporsional, besaran cicilan (pmt) tidak proporsional. Artinya, cicilan per bulan tidak mesti 1/12 dari cicilan tahunan, demikian juga sebaliknya.
Menghitung Bunga Tahunan
Bagaimana bila cicilan (pmt) adalah bulanan dan kita ingin mendapatkan bunga tahunan?
Imoen memiliki cicilan sebesar Rp 50,000,000 per bulan selama tujuh tahun. Bila pinjaman adalah sebesar Rp 6,000,000,000, berapakah besar bunga tahunan pinjaman tersebut?
Parameter-parameter terdaftar adalah:
- nper ⟶ 7×12=84.
- pmt ⟶ -50000000.
- pv ⟶ 6000000000.
Berhubung pmt dan nper adalah bulanan, maka hasil RATE dari penerapan parameter-parameter di atas akan menghasilkan bunga bulanan.
Untuk mendapatkan bunga tahunan, kalikan hasil fungsi RATE dengan 12.
Dengan demikian, rumus RATE adalah:
=RATE(7*12; -50000000; 6000000000)*12

Menghitung Bunga Investasi
Fungsi RATE di Excel tidak hanya untuk menghitung pinjaman, tapi bisa juga untuk investasi.
Untuk investasi, kita gunakan parameter fv, alih-alih pv.
Imoen merencanakan suatu investasi dengan estimasi nilai masa depan sebesar Rp 10,000,000,000. Lama investasi adalah 10 tahun dengan besar pembayaran Rp 50,000,000 setiap bulannya.
Berapakah besar bunga tahunan investasi tersebut?
- nper ⟶ 10×12=120.
- pmt ⟶ -50000000.
- fv ⟶ 10000000000.
Dengan memasukkan semua parameter ke dalam fungsi RATE, kita mendapatkan rumus:
=RATE(10*12; -50000000; 0; 10000000000)*12

Sebagai alternatif, kita juga bisa melewatkan parameter pv dengan tidak menuliskannya sama sekali.
=RATE(10*12; -50000000; ; 10000000000)*12