Dalam dunia investasi, keputusan tidak boleh dibuat berdasarkan intuisi saja. Kita membutuhkan metode yang terukur, objektif, dan mampu memperhitungkan nilai waktu dari uang. Di sinilah fungsi NPV (Net Present Value) di Excel menjadi penting.
NPV membantu menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan dengan mempertimbangkan tingkat diskonto. Dengan memahami NPV, kita dapat menilai apakah sebuah proyek, aset, atau peluang bisnis layak dijalankan atau tidak.
Artikel ini membahas pengertian NPV, cara kerja rumusnya, contoh perhitungan, kesalahan umum, serta perbandingan dengan IRR dan XNPV untuk membantu membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.
File: fungsi-npv-excel.xlsx
Apa Itu NPV?
NPV (Net Present Value) adalah metode untuk menghitung nilai saat ini dari serangkaian arus kas (cash flow) di masa depan dengan memperhitungkan tingkat diskonto (discount rate).
Sederhananya, NPV membantu kita mengetahui apakah sebuah investasi menguntungkan atau tidak berdasarkan nilai uang saat ini.
Jika NPV positif, investasi layak dipertimbangkan. Jika NPV negatif, investasi merugikan.
NPV bekerja berdasarkan prinsip bahwa nilai uang hari ini lebih berharga daripada nilai uang di masa depan karena adanya inflasi, risiko, dan biaya modal.
Kapan Menggunakan NPV?
Gunakan NPV ketika kita ingin menilai kelayakan finansial dari:
- Analisis investasi bisnis
- Pembelian aset (mesin, properti, kendaraan operasional)
- Evaluasi proyek jangka panjang
- Perbandingan beberapa alternatif investasi
- Menghitung kelayakan usaha kecil (UMKM)
Fungsi NPV di Excel
Sintak
NPV(rate; value1; [value2]; ...)
Keterangan:
- rate (wajib):Tingkat diskonto per periode, misalnya bunga bank, cost of capital, atau tingkat pengembalian yang diharapkan.
- value1 (wajib); value2, value3, dan seterusnya (opsional): Arus kas masa depan per periode.
Contoh Rumus NPV di Excel
Menghitung Kelayakan Investasi Dasar
Misalkan kita ingin menilai investasi sebesar Rp 10.000.000, tingkat diskonto 10%, dengan arus kas sebagai berikut:
| Tahun | Arus Kas |
|---|---|
| 1 | 3.000.000 |
| 2 | 4.000.000 |
| 3 | 5.000.000 |
Langkah 1: Hitung NPV dari arus kas masa depan
=NPV(10%; 3000000; 4000000; 5000000)Hasil adalah Rp 9.789.632.
Langkah 2: Kurangi dengan investasi awal
=NPV(10%; 3000000; 4000000; 5000000) - 10000000Hasil akhir: NPV = -Rp 210.368
Interpretasi
- NPV negatif menandakan investasi tidak layak.
- Artinya, nilai sekarang dari arus kas masa depan lebih kecil daripada modal yang dikeluarkan.

Arus Kas Tidak Rata (Uneven Cash Flow)
Banyak proyek atau investasi yang tidak memiliki arus kas yang sama setiap periodenya.
Skema investasi di bawah memiliki modal awal = 0 dengan diskonto sebesar 8%.
| Tahun | Arus Kas |
|---|---|
| 1 | 2.000.000 |
| 2 | 6.000.000 |
| 3 | 1.500.000 |
| 4 | 7.000.000 |
Berdasarkan data di atas, rumus adalah:
=NPV(8%; B2:B5)-0Rumus mengembalikan Rp 12,684,926.
Interpretasi:
- NPV positif menandakan bahwa investasi layak dipertimbangkan.

Investasi Bulanan
Diskonto umumnya dinyatakan dalam periode tahunan. Untuk proyek dengan periode bulanan, triwulanan, atau tengah tahunan, sesuaikan diskonto.
| Bulan | Arus Kas |
|---|---|
| 1 | 1.220.000 |
| 2 | 1.100.000 |
| 3 | 1.900.000 |
Rumus berikut menghitung arus kas bulanan dengan investasi awal Rp 5.000.000. Diskonto sebesar 9% per tahun disesuaikan dengan membaginya dengan 12.
=NPV(B2/12; B6:B8)-B1
Investasi dengan Arus Kas Negatif
Pada kenyataannya, tidak semua arus kas bernilai positif.
Arus kas bisa bernilai negatif karena fungsinya sebagai modal awal, biaya operasi, biaya marketing, biaya perawatan, atau kondisi lainnya.
| Bulan | Arus Kas |
|---|---|
| 1 | -300.000 |
| 2 | 1.100.000 |
| 3 | -580.000 |
| 4 | 2.000.000 |
| 5 | 1.400.000 |
| 6 | 2.300.000 |
Dengan modal awal Rp 5.000.000 dan suku bunga 7,2% pertahun, rumus berikut mengembalikan Rp 749.391,42.
=NPV(B2/12; B6:B11)-B1
Kesalahan Umum Saat Menggunakan NPV dan Solusinya
| Masalah | Penyebab | Solusi |
| Investasi awal dimasukkan ke dalam NPV | NPV hanya menghitung arus kas masa depan | Kurangi investasi awal secara terpisah |
| Salah memilih tingkat diskonto | Tidak sesuai risiko atau periode | Gunakan WACC atau tingkat pengembalian relevan |
| Periode arus kas tidak konsisten | Campuran antara bulanan, triwulanan, tahunan | Seragamkan periode |
| Diskonto tahunan dipakai untuk arus kas dengan periode yang berbeda | Tidak disesuaikan | Bagi diskonto tahunan dengan sesuai dengan periode yang digunakan |
| Arus kas tidak berinterval tetap | NPV tidak cocok | Gunakan XNPV |
Perbandingan NPV vs IRR vs XNPV
| Metode | Kegunaan | Kelebihan | Kekurangan |
| NPV | Menilai kelayakan investasi | Hasil absolut, mudah dipahami | Sensitif terhadap diskonto |
| IRR | Mencari tingkat pengembalian | Mudah dibandingkan antar proyek | Bisa menghasilkan banyak IRR |
| XNPV | NPV dengan tanggal tidak beraturan | Lebih akurat | Perlu tanggal lengkap |
Kapan Tidak Boleh Menggunakan NPV?
- Arus kas tidak terjadi pada interval yang sama. Untuk kasus ini gunakan XNPV
- Proyek dengan arus kas sangat fluktuatif. Pertimbangkan IRR atau MIRR
- Tingkat diskonto tidak stabil. Pertimbangkan penggunaan skenario best case atau worst case
Penutup
Fungsi NPV adalah alat penting untuk menilai kelayakan investasi secara objektif. Dengan memahami cara kerja rumus, contoh nyata, kesalahan umum, serta perbandingan dengan IRR dan XNPV, kita dapat membuat keputusan finansial yang lebih akurat dan rasional.
NPV bukan hanya rumus—melainkan dasar pengambilan keputusan investasi yang profesional.