Lompat ke konten
Home » Blog » Cara Mudah Menggunakan Fungsi IF Bertingkat Pada Excel

Cara Mudah Menggunakan Fungsi IF Bertingkat Pada Excel

Share :

Fungsi IF dalam Excel adalah salah satu alat yang paling sering digunakan untuk menganalisis data. Namun, dalam situasi di mana pengambilan keputusan memerlukan lebih dari satu kondisi, kita membutuhkan teknik yang disebut fungsi IF bertingkat. Teknik ini memungkinkan pembuatan perhitungan yang kompleks dan fleksibel dalam satu rumus.

Artikel ini membahas cara menggunakan fungsi IF bertingkat, termasuk contoh-contoh praktis untuk mempermudah penerapannya.

File: hasil-nested-if-excel.xlsx.

Apa Itu Fungsi IF Bertingkat di Excel?

Fungsi IF bertingkat, atau dikenal juga sebagai IF bersarang atau nested IF, adalah saat sebuah fungsi IF memiliki fungsi IF lain di dalamnya. Teknik ini digunakan untuk mengakomodasi beberapa kondisi dalam satu rumus.

Sintaks Dasar Fungsi IF:

IF(logical_test; value_if_true; [value_if_false])

Sintaks Fungsi IF Bertingkat:

Fungsi IF bertingkat mengganti salah satu parameter (atau lebih) dengan fungsi IF lain, contohnya:

  • Posisi value_if_true:

    IF(logical_test; IF(logical_test_2; value_if_true_2; [value_if_false_2]); [value_if_false])
  • Posisi value_if_false:

    IF(logical_test; value_if_true; IF(logical_test_2; value_if_true_2; [value_if_false_2]))

Fungsi IF yang berada di atas IF tersarang disebut IF induk. IF tersarang dapat memiliki fungsi IF lain di dalamnya.

Excel membatasi maksimal 64 fungsi IF dalam satu rumus, tetapi rumus yang lebih sederhana lebih baik untuk pemeliharaan dan debug. Pertimbangkan alternatif rumus jika memungkinkan.

Cara Menggunakan Fungsi IF Bertingkat

Pada demo ini, rumus akan memberikan nama sesuai dengan angka pada baris yang sesuai:

  • 1: Satu.
  • 2: Dua.
  • 3: Tiga.

Berikut langkah-langkahnya:

  1. Ketikkan =IF(A2=1; "Satu";.
  2. Ketikkan fungsi IF baru untuk mengakomodasi evaluasi 2 dan 3: IF(A2=2; "Dua"; "Tiga").
  3. Ketikkan ) untuk menutup fungsi IF induk.
  4. Tekan Enter.

Rumus secara keseluruhan menjadi:

=IF(A2=1; "Satu"; IF(A2=2; "Dua"; "Tiga"))

Rumus IF tersarang menggantikan posisi value_if_false.

Fungsi IF bertingkat sederhana.

Rumus IF Beberapa Tingkat (Tiga Kriteria atau Lebih)

Manajemen ingin memberikan status berdasarkan penjualan bulanan:

  • A: Di atas 15.000.000
  • B: Di atas 10.000.000
  • C: Di atas 5.000.000
  • D: Sampai 5.000.000
  • E: Nol

Rumus:

=IF(B2>15000000; "A"; IF(B2>10000000; "B"; IF(B2>5000000; "C"; IF(B2>0; "D"; "E"))))

IF bertingkat dengan beberapa kondisi.

Untuk memahami rumus, perhatikan diagram berikut.

Bagan eksekusi fungsi IF bersarang di Excel.

Prioritas Kondisi di Fungsi IF Bertingkat

Penting untuk memperhatikan urutan logika dalam rumus. Jika tidak, kondisi yang ditempatkan lebih awal akan dievaluasi terlebih dahulu dan dapat mengabaikan kondisi lain.

Perhatikan perbedaan antara dua rumus berikut:

Rumus 1:

=IF(B2>15000000; "A"; IF(B2>10000000; "B"; IF(B2>5000000; "C"; IF(B2>0; "D"; "E"))))

Rumus 2:

=IF(B2=0; "E"; IF(B2>0; "D"; IF(B2>5000000; "C"; IF(B2>10000000; "B"; "A"))))

Penempatan prioritas yang salah dapat menghasilkan perhitungan yang tidak sesuai harapan.

Menghitung Komisi Penjualan di Excel

Manajemen sedang menghitung komisi penjualan. Perhitungan dilakukan berdasarkan:

  • 5%: di atas 15.000.000
  • 4%: di atas 10.000.000
  • 3%: di atas 5.000.000
  • 2%: sampai 5.000.000
  • 0%: Nol

Rumus:

=IF(B2>15000000; 5%; IF(B2>10000000; 4%; IF(B2>5000000; 3%; IF(B2>0; 2%; 0%))))*B2

Menghitung komisi penjualan dengan IF bertingkat.

Menggabungkan Fungsi IF Bertingkat dengan VLOOKUP

Manajemen memutuskan untuk memberikan bonus komisi pada besaran tertentu.

  • Di atas 750.000: 10%.
  • Di atas 250.000: 5%.
  • Selain itu: 0%.

Untuk mengurangi kerumitan atau keharusan mengubah rumus saat persentase bonus berubah, gunakan VLOOKUP.

=IF(C2>750000; VLOOKUP("A"; $F$2:$G$4; 2; FALSE); IF(C2>400000; VLOOKUP("B"; $F$2:$G$4; 2; FALSE); 0))*C2

Kombinasi IF bertingkat dan VLOOKUP.

Kesimpulan

Fungsi IF bertingkat memberikan fleksibilitas dalam pengolahan data, tetapi penggunaannya harus direncanakan dengan baik. Pastikan untuk mempertimbangkan struktur logika dan mempertahankan kesederhanaan agar hasil yang diinginkan tercapai.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *