Lompat ke konten
Home » Blog » Fungsi PPMT di Excel

Fungsi PPMT di Excel

Share :

Teman-teman tau, kan, bahwa cicilan dari suatu pinjaman terdiri dari pokok pinjaman dan bunga?

Misalkan kita berniat melihat berapa besar pokok pinjaman dari suatu periode pembayaran, kita dapat menghitungnya dengan fungsi PPMT di Excel.

Artikel kami menggunakan beberapa screenshot yang kami buat dari file terlampir di bawah.

File: hasil-fungsi-ppmt-excel.xlsx.

Apa Itu Fungsi PPMT di Excel?

Fungsi PPMT di Excel adalah fungsi untuk mengetahui besaran nilai pokok dari suatu pinjaman pada suatu periode.

PPMT mengasumsikan bahwa besaran bunga dan periode setiap cicilan adalah tetap selama periode pembayaran sampai pinjaman terlunasi.

Sintaks Fungsi PPMT pada Excel

Sintaks

PPMT(rate, per, nper, pv, [fv], [type])

  • rate adalah parameter wajib dan merupakan suku bunga pinjaman.
  • per adalah periode yang ingin diketahui besaran pokoknya.
  • nper adalah parameter wajib dan jumlah periode pembayaran.
  • pv adalah parameter wajib dan present value atau nilai saat ini.
  • fv adalah parameter opsional dan nilai masa depan.
  • type merupakan parameter opsional dan menyatakan kapan uang dibayarkan.

Teman-teman monggo baca mengenai sintaks fungsi IPMT untuk keterangan lebih lengkap mengenai parameter-parameter PPMT. Sama aja, kok.

Mengapa Rumus PPMT Tidak Bekerja

Ada beberapa alasan mengapa rumus PPMT pada Excel tidak bekerja, error, atau tidak memberikan hasil seperti yang kita inginkan.

  • per lebih besar dari nper. Sebagai contoh, bila lama cicilan adalah sepuluh tahun, maka tidak mungkin ada pembayaran di tahun kesebelas. Error #NUM! akan keluar bila kondisi ini terjadi.
  • Nilai teks sebagai parameter. PPMT mensyaratkan semua parameter menggunakan tipe data angka. Pesan error #NAME! akan tampil, alih-alih hasil benar.
  • Periode pada rate dan nper harus sama. Bila nper adalah bulanan, maka rate juga bulanan. Bila nper adalah tahunan, rate juga harus menggunakan periode yang sama.
    Tidak ada pesan error untuk kondisi ini. Tapi  teman-teman akan menemui hasil rumus PPMT yang terlalu besar atau terlalu kecil.

Contoh Fungsi PPMT Standar

Dalam bentuk standar, fungsi PPMT hanya menggunakan parameter-parameter wajib atau memberikan nilai di atas nol untuk parameter-parameter tersebut.

Perhatikan rumus berikut.

=PPMT(8%; 7; 10; 1000000000)

Rumus di atas adalah perhitungan mencari nilai pokok pada periode pembayaran ketujuh, dengan pokok pinjaman Rp 1,000,000,000, dan bunga sebesar 8% per tahunnya.

Beberapa orang lebih suka menyediakan semua parameter walau pun tidak wajib.

Bila teman-teman termasuk golongan demikian, maka rumus menjadi:

=PPMT(8%; 7; 10; 1000000000; 0; 0)

Dua nilai nol terakhir masing-masing mewakili nilai fv dan type.

Gambar 01. PPMT dalam bentuk standar.
Gambar 01. PPMT dalam bentuk standar.

Perhatikan hasil rumus PPMT berformat negatif.

Negatif berarti ada uang keluar untuk membayar. Dalam konteks rumus PPMT, uang keluar digunakan untuk membayar pinjaman.

Cara Menggunakan Rumus PPMT secara Periodik

Yang dimaksudkan secara periodik adalah menggunakan fungsi PPMT dalam periode lain, seperti pekanan, bulanan, triwulanan, tengah tahunan, atau periode lainnya.

Untuk menggunakan periode lain untuk fungsi PPMT, pastikan periode rate dan nper adalah sama.

rate biasanya dinyatakan dalam tahunan. Bila menghitung hasil PPMT dalam bulanan, maka:

  • Bagi rate dengan 12.
  • Kali nper dengan 12.

Katakanlah suatu investasi dengan bunga 8.4% per tahun, lama cicilan tiga tahun, serta pokok pinjaman Rp 500,000,000. Angsuran pelunasan dilakukan secara bulanan.

Berapakah besar pokok pinjaman pada bulan ke-20?

Menggunakan keterangan di atas, maka parameter-parameter PPMT adalah sebagai berikut:

  • rate → 8.4%/12=0.7%.
  • per → 20.
  • nper → 3×12=36.
  • pv → 500000000.

Dengan menerapkan setiap parameter ke fungsi, maka kita mendapatkan rumus:

=PPMT(0.7%; 20; 36; 500000000)

Gambar 02. Perhitungan PPMT secara periodik.
Gambar 02. Perhitungan PPMT secara periodik.

Melihat Besaran Pokok di Setiap Periode dengan Rumus PPMT

Kita bisa menghitung pokok pinjaman di setiap periode dengan PPMT.

Dengan mengembangkan rumus =PPMT(8%; 7; 10; 1000000000), kita akan menghitung besaran pokok.

Caranya adalah dengan mengganti nilai per 7 dengan rumus array SEQUENCE yang berisi nilai 1 sampai sepanjang nper, yaitu 10.

=PPMT(8%; SEQUENCE(10); 10; 1000000000)

Catatan: Kami pakai rumus array karena lebih cepat. Tapi, kalau teman-teman mau pakai satu rumus di satu cell lalu copy ke cell-cell di bawahnya juga gak apa.

Gambar 03. Perhitungan PPMT untuk setiap periode.
Gambar 03. Perhitungan PPMT untuk setiap periode.

Coba jumlahkan hasil B6:B15.

Teman-teman akan mendapatkan hasil pas Rp 1,000,000,000.

Catatan: Coba sandingkan hasil PPMT dan IPMT di setiap periodenya. Lalu, jumlahkan hasil keduanya. Itulah total yang perlu dibayarkan dengan bunga dan pembayaran tetap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *